Sang Pemimpi


        Judul Buku : Sang Pemimpi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : PT Bentang Pustaka
Halaman : x + 292 Halaman
Cetakan : ke-14, januari 2008
ISBN: 979-3062-92-4

Novel ini adalah novel kedua dari tetralogi Laskar pelangi karya Andrea Hirata. Sang Pemimpi adalah sebuah kisah kehidupan yang mempesona yang akan membuat pembacanya percaya akan tenaga cinta, percaya pada kekuatan mimpi dan pengorbanan, selin itu juga memperkuat kepercayaan kepada Tuhan. Andrea berkelana menerobos sudut-sudut pemikiran di mana pembaca akan menemukan pandangan yang berbeda tentang nasib, tantangan intelektualitas, dan kegembiraan yang meluap-luap, sekaligus kesedihan yang mengharu biru. Selayaknya kenakalan remaja biasa, tetapi kemudian tanpa disadari kisah dan karakter-karakter dalam buku ini lambat laun menguasai, potret-potret kecil yang menawan akan menghentakkan pembaca pada rasa humor yang halus namun memiliki efek filosofis yang meresonansi.

Tiga orang pemimpi. Setelah tamat SMP, melanjutkan ke SMA Bukan Main, di sinilah perjuangan dan mimpi ketiga pemberani ini dimulai. Ikal salah satu dari anggota Laskar Pelangi dan Arai yang merupakan saudara sepupu Ikal yang sudah yatim piatu sejak SD dan tinggal di rumah Ikal, sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Ayah dan Ibu Ikal, dan Jimbron, anak angkat seorang pendeta karena yatim piatu juga sejak kecil. Namun, pendeta yang sangat baik dan tidak memaksakan keyakinan Jimbron, malah mengantarkan Jimbron menjadi muslim yang taat.

Arai dan Ikal begitu pintar di sekolahnya, sedangkan Jimbron, si penggemar kuda ini biasa-biasa saja. Malah menduduki rangking 78 dari 160 siswa. Sedangkan Ikal dan Arai selalu menjadi lima dan tiga besar. Mimpi mereka sangat tinggi, karena bagi Arai, orang susah seperti mereka tidak akan berguna tanpa mimpi-mimpi. Mereka berdua mempunyai mimpi yang tinggi yaitu melanjutkan belajar ke Sorbonne Perancis. Mereka terpukau dengan cerita Pak Balia, kepala sekolahnya, yang selalu meyebut-nyebut indahnya kota itu. Kerja keras menjadi kuli ngambat mulai pukul dua pagi sampai jam tujuh dan dilanjutkan dengan sekolah, itulah perjuangan ketiga pemuda itu. Mati-matian menabung demi mewujudkan impiannya. Meskipun kalau dilogika, tabungan mereka tidak akan cukup untuk sampi ke sana. Tapi jiwa optimisme Arai tak terbantahkan.

Selesai SMA, Arai dan Ikal merantau ke Jawa, Bogor tepatnya. Sedangkan Jimbron lebih memilih untuk menjadi pekerja ternak kuda di Belitong. Jimbron menghadiahkan kedua celengan kudanya yang berisi tabungannya selama ini kepada Ikal dan Arai. Dia yakin kalau Arai dan Ikal sampai di Perancis, maka jiwa Jimbron pun akan selalu bersama mereka. Berbula-bulan terkatung-katung di Bogor, mencari pekerjaan untuk bertahan hidup susahnya minta ampun. Akhirnya setelah banyak pekerjaan tidak bersahabat ditempuh, Ikal diterima menjadi tukang sortir (tukang Pos), dan Arai memutuskan untuk merantau ke Kalimantan. Tahun berikutnya, Ikal memutuskan untuk kuliah di Ekonomi UI. Dan setelah lulus, ada lowongan untuk mendapatkan biasiswa S2 ke Eropa. Beribu-ribu pesaing berhasil ia singkirkan dan akhrinya sampailah pada pertandingan untuk memperebutkan 15 besar
.
Saat wawancara tiba, tidak disangka, profesor pengujinya begitu terpukau dengan proposal riset yang diajukan Ikal, meskipun hanya berlatar belakang sarjana Ekonomi yang masih bekerja sebagai tukang sortir, tulisannya begitu hebat. Akhirnya setelah wawancara selesai, siapa yang menyangka, kejutan yang luar biasa. Arai pun ikut dalam wawancara itu. Bertahun-tahun tanpa kabar berita, akhirnya mereka berdua dipertemukan dalam suatu forum yang begitu indah dan terhormat. Begitulah Arai, selalu penuh dengan kejutan. Semua ini sudah direncanaknnya bertahun-tahun. Ternyata dia kuliah di Universitas Mulawarman dan mengambil jurusan Biologi. Tidak kalah dengan Ikal, proposal risetnya juga begitu luar biasa dan berbakat untuk menghasilkan teori baru.

Akhirnya sampai juga mereka pulang kampung ke Belitong. Ketika ada surat datang, mereka berdebar-debar membuka isinya. Pengumuman penerima Beasiswa ke Eropa. Arai begitu sedih karena dia sangat merindukan kedua orang tuanya. Arai sangat ingin membuka kabar itu bersama orang yang sangat dia rindukan. Kegelisahan dimulai. Baik Arai maupun Ikal, keduanya tidak kuasa mengetahui isi dari surat itu. Setelah dibuka, hasilnya adalah Ikal diterima di Perguruan tinggi Sorbone, Prancis. Setelah perlahan mencocokkan dengan surat Arai, inilah jawaban dari mimpi-mimpi mereka. Kedua sang pemimpi ini diterima di Universitas yang sama. Tapi ini bukan akhir dari segalanya. Di sinilah perjuangan dari mimpi itu dimulai, dan siap melahirkan anak-anak mimpi berikutnya.

Read more

Tahta Mahameru

Judul: Tahta Mahameru
Pengarang: Azzura Dayana
Tahun terbit: 2012
Jumlah halaman: 380
Harga: Rp 55.000,00


Novel ini menceritakan tentang dua orang sahabat, Faras dan Ikhsan. Faras yang begitu baik hati bertemu dengan Ikhsan, seorang yang pesimis akibat jalan hidupnya yang tidak berjalan terlalu bahagia. Ikhsan adalah manusia sinis yang dibentuk dari proses broken home. Namun, Faras dipertemukan dengannya untuk membantu Ikhsan menemukan jati dirinya.

Mereka pertama kali berkorespondensi lewat e-mail. Walaupun beberapa dari e-mail tersebut adalah bagian dari intrik Aulia, adik tiri Ikhsan. Namun, Faras tetap bersikukuh bahwa Ikhsan adalah sahabatnya, sahabat baiknya, walaupun Ikhsan tak banyak berteman dengan orang lain. Berbekal e-mail dari Ikhsan yang biasa menunjukkan foto-foto tujuan perjalanannya, Faras mengejar Ikhsan. Dalam pengejaran Faras inilah, Faras memperoleh teman seperjalanan, Mareta. Seorang gadis berkepribadian bebas dan easy going, yang ternyata merupakan adik tiri Ikhsan.

Ranu Pane, menjadi tempat di mana Faras dan Ikhsan akhirnya bertemu. Betapa pengarang amat cerdas dalam menggambarkan latar tersebut, juga latar-latar lain dalam cerita ini, serta adat Suku Bugis yang bak buah simalakama yang akhirnya harus merenggut nyawa Fikri, sahabat Ikhsan, dulu.

Dalam pencarian ini, kelak, kita akan menemukan satu lagi tokoh. Yusuf, teman yang pernah mendekam di satu bui yang sama dengan Ikhsan.

Dalam novel ini, saya sangat menyukai narasi perjalanan, narasi pendakian Semeru, kutipan-kutipan lirik lagu dan nasyid untuk Tanjung Bira. Sudut pandang yang digunakan pengarang pun merupakan sudut pandang kesukaan saya, yaitu sudut pandang orang pertama, bergantian untuk setiap tokoh. Memberikan banyak wawasan serta tema yang sangat menghibur.

Hanya saja, saya agak kurang suka dengan penggunaan bahasa "gue" dalam narasi yang diperuntukkan bagi Mareta. Entahlah, saya hanya kurang sreg saja.

Inilah dia, pemenang kedua lomba novel Republika karya Azzura Dayana. Sangat menggugah dengan keunikan Mahamerunya. Recommended buat semua pecinta novel.
Read more

Manusia Setengah Salmon

 Manusia Setengah Salmon


A.    Latar Belakang

Judul Resensi              : Potongan Perpindahan
Judul Novel                 : Manusia Setengah Salmon
Penulis                         : Raditya Dika
Penerbit                       : GagasMedia
Kota                            : Jakarta Selatan
Tanggal Terbit             : Cetakan pertama, 2011
Jumlah Halaman          : 264 halaman

Setiap orang akan mengalami yang namanya perpindahan dalam hidupnya. Baik disadari atau pun tidak, setiap orang akan mengalami sebuah proses yang namanya ‘pindah’ dalam perjalanan hidupnya. Itu lah kata – kata yang pembuka pada novel ini, buku Manusia Setengah Salmon ini adalah buku ke enam dari salah satu penulis novel komedi ternama di Indonesia yaitu Raditya Dika. Didalam novelnya ini Dika menuliskan 18 BAB yang menceritakan makna tentang perpindahan. Dengan gaya penulisannya yang khas, Dika menuliskan sebuah cerita tentang perpindahan dan mengajak pembacanya menyadari perpindahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang tidak disadari.
“Hidup sesungguhnya adalah potongan-potongan antara perpindahan satu dengan lainnya. kita hidup di antaranya.” (hal. 254)

Secara garis besar didalam novelnya ini juga Raditya Dika juga menganalogikan perpindahan dari hati ke hati lainnya seperti saat kita “pindah”.
“Seperti rumah ini yang jadi terlalu sempit buat keluarga kami, gue juga menjadi terlalu sempit buat dia. Dan, ketika sesuatu sudah mulai sempit dan tidak nyaman, saat itulah seseorang harus pindah ke tempat lain yang lebih luas dan (dirasa) cocok untuk dirinya. Rumah ini tidak salah, gue dan dia juga tidak salah. Yang kurang tepat itu bila dua hal yang dirasa sudah tidak lagi saling menyamankan tetap dipertahankan untuk bersama. Mirip seperti gue dan dia. Dan dia, memutuskan untuk pindah” (hal. 29)

“Saat ini, gue jadi berpikir, proses pindah hati juga seperti pindah rumah. Terkadang , kita masih membanding-bandingkan siapa pun yang kita temui dengan mantan pacar. Ketika kenalan sama seseorang, kita membandingkan dengan kebiasaan mantan pacar kita. Seperti lazimnya orang yang masih terjebak di masa lalu, orang yang lebih baru pasti kalah dari mantan pacar kita yang sudah lama itu.” (hal. 244)

            Banyak pesan moral yang diberikan Radit, Radit juga menceritakan tentang kasih sayang mamanya sewaktu Radit berada di Belanda, sebelum Radit berangkat ke Belanda mamanya berpesan untuk selalu membawa stok celana dalam yang banyak. Disini juga menceritakan tentang wawancara Radit terhadap para hantu yang lagi terkenal di Indonesia. Radit juga mempunyai penemuan baru dalam bidang ilmu untuk orang-orang jomblo. Akhirnya, radit dapat memaknai kehidupannya dengan cara berpindah-pindah seperti ikan salmon yang selalu berpindah-pindah untuk meneruskan kehidupannya.

“Kita gak mungkin selamanya bisa ketemu dengan orangtua. Kemungkinan yang paling besar adalah orangtua kita bakalan lebih dulu pergi dari kita. Orangtua kita bakal ninggalin kita, sendirian. Dan kalau hal itu terjadi, sangat tidak mungkin buat kita untuk mendengar suara menyebalkan mereka kembali.” (hal. 133)


Jenis dari novel ini adalah non fiksi dan komedi. Dalam novelnya Radit yang terakhir ini, Radit juga menambahkan potongan-potongan cerita dari novel-novel sebelumnya yang ada kaitannya dengan novel ini. Resensi novel Manusia Setengah Salmon ini, saya fokuskan pada unsur instrinsiknya. Karena isi atau ceritanya sangat bagus dan lebi menarik dari unsur ekstrinsiknya.


1.      Kekurangan
Kekurangan dalam novel ini adalah banyak cerita yang tidak nyambung dan terkesan tidak masuk akal. Misalnya, “Kita benar-benar tua di jalan. Saking tuanya gue di jalan gara-gara macet, bukan tidak mungkin beberapa tahun lagi, saat gue pergi dari rumah ke mal pas pulang ke rumah, gue udah punya istri lengkap dengan tiga orang anak. Dan, salah satu dari anak gue lagi hamil muda”. ( Bakar saja keteknya, halaman 45 ).

2.      Kelebihan
Kelebihan dari novel ini, Raditya Dika banyak memberikan pesan-pesan moral yang baik. Misalnya, “ Kalau mau dipikir-pikir, terkadang terlalu baik bisa membuat pacar kita takut. Kadang, kalau terlalu cuek, juga bikin dia marah. Masing-masing cewek/cowok punya kebiasaannya sendiri. Salah satu cara untuk meluluhkan seorang cewek/cowok adalah dengan meluluhkan keluarganya. Dan cara untuk meluluhkan keluarga seseorang adalah menerima dan mengikuti kebiasaan mereka”. ( Pesan Moral dari sepiring makanan, halaman 104 ).

Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari anak jaman sekarang. Jadi, kalau kita membaca novel ini, kita langsung bisa memahami kata-kata yang disampaikan oleh Raditya Dika. Kemudian, dalam novel ini Raditya Dika memberikan simbol-simbol atau emoticon untuk kita, ini dimaksudkan untuk mewakili ekspresi wajah kita di handphone.

Novel terakhir karya Raditya ini memang sangat berbeda dengan novel sebelumnya. Novel ini mempunyai  bab-bab pendek yang berisi ulasan dari twitternya Raditya Dika. Kemudian, di novel ini Radit memberikan banyak pesan moral dan tips-tips yang aneh tetapi nyata. Novel Manusia Setengah Salmon ini akan saya bandingkan dengan novel Radit yang pertama yaitu, Kambing Jantan.

Pada novel Kambing jantan, Radit membuat konsep novel tersebut seperti buku harian. Jadi, cerita-cerita dalam novel Kambing Jantan saling berhubungan antara bab satu dengan bab seterusnya. Sedangkan, novel Manusia Setengah Salmon antara bab satu dengan bab yang lain sudah tidak saling berhubungan. Karena, pada novel Manusia Setengah Salmon Radit memberikan satu judul dalam satu bab. Dalam novel Manusia Setengah Salmon ini terdiri dari 18 judul jadi, di dalam novel ini juga terdiri 18 bab, dengan cerita yang berbeda beda.

3.      Kesimpulan
Dari resensi novel Manusia Setengah Salmon yang saya buat ini, bahwa novel Manusia Setengah Salmon layak untuk dibaca kalangan remaja maupun dewasa. Novel ini juga syaran akan pesan – pesan moral tentang makna perpindahan, kita tidak dapat mengindari proses perpindahan tesebut karena proses itu terjadi seiring jalannya waktu. Kita hanya dapat menikmatinya saja agar perpindahan tersebut terasa menyenangkan dan kita juga harus siap untuk perpindahan yang tidak terduga dan tidak sesuai dengan kemauan kita
Read more

London Angel

Judul       : London  Angel
Penulis    : Windry Ramadhina
Penerbit  : Gagas Media
Cetakan  : Cetakan pertama, 2013
Tebal      : x+ 330 halaman
ISBN     : 979-780-653-7

Well, aku baru selesai baca novel London karya Windry Ramadhina.  Sebenernya ini adalah buku kedua Windry yang aku baca. Sebelumnya, aku cukup terpukau dengan novel Montase. Ceritanya bener-bener mengalun, bikin tenggelam dalam lautan kegalauan. Bhak! :”) Makanya aku penasaran dengan karya-karya Windry yang lainnya.

Kembali ke novel London. Novel itu bercerita tentang persahabatan antara Gilang dan Ning. Awal cerita memang terkesan klise. Banyak banget cerita tentang sahabat jadi cinta. Ning, adalah sahabat Gilang sejak kecil. Mereka tinggal bersebelahan, jendela kamar mereka saling berhadapan, semacam video klip You Belong With Menya Taylor Swift gitu deh.  Seiring berjalannya waktu, mereka tumbuh dewasa. Gilang yang belajar teknik mati-matian, akhirnya memiliki takdir di bidang sastra. Dia bekerja sebagai editor sekaligus penulis. Dia memiliki empat sahabat, yaitu Hyde, Dee, Dum, dan Brutus. Brutus adalah teman sekamar indekosnya.

Awal cerita, mereka sedang berada di pub. Layaknya orang dewasa, perbincangan tentang pernikahan selalu jadi topik pembicaraan yang nggak ada habisnya. Mereka saling menanyakan pasangan. Hyde akan menikah dalam waktu dekat. Gilang teringat Ning yang sekarang berada di London. Ia meneruskan kuliah seni dan memutuskan untuk bekerja di sana.  Keempat sahabat Gilang menantangnya untuk menyusul Ning ke London. Semua persiapan keberangkatan Gilang ke London disiapkan oleh mereka, termasuk penginapan.

Pada saat penerbangan, ia duduk berdampingan dengan seseorang yang sedang memperjuangkan cintanya juga. Gilang menjulukinya V, karena dia mirip dengan V pada film V for Vendetta. V pergi ke London untuk menyelamatkan pernikahannya yang nyaris hancur.
Gilang tiba di London saat musim hujan. Semangatnya yang menggebu harus ditahan karena ternyata Ning tidak ada di indekosnya ketika Gilang tiba. Menurut tetangganya, Ning suka pergi beberapa hari, tapi dia pasti kembali. Gilang tak hilang arah, akhirnya ia memutuskan untuk berkeliling London. Ed, pegawai restoran Medge merekomendasikan untuk pergi naik London Eye, salah satu ikon kota London yang terkenal. Tiba di sana, gerimis turun. Gilang baru menyadari bahwa ia phobia ketinggian, tetapi seorang gadis misterius memberikannya sebuah payung merah. Gadis itu menarik Gilang untuk naik London Eye. Gilang tak bisa menolak. Ketika mereka turun, hujan mulai reda. Gilang berniat membeli kopi untuk mereka berdua. Namun ketika kembali, gadis itu menghilang, hanya tertinggal payungnya saja. Gilang menjulukinya Goldilocks.

Selebihnya cerita berlangsung monoton, mungkin karena ingin mengekspos kota London, fokus cerita jadi agak kabur. Ditengah-tengah cerita terlalu banyak memaparkan kota London tanpa menceritakan kemana perginya Ning. Pembaca hanya diajak berputar-putar membahas kota London, bahkan karya-karya sastranya juga. Tapi menurutku, sebagai anak sastra, itu adalah hal yang bagus, kan jadi nambah pengetahuan hehe. Selain itu, penulis juga bisa meramu kata dengan baik, jadi meski pun seolah-olah kita baca yellow pages, tapi kita semakin penasaran sebenarnya kemana Ning dan siapa gadis misterius itu.

Restoran Medge membuat Gilang betah, selain sudah mengenal pemilik dan pelayannya dengan baik, di restoran tersebut terdapat banyak buku. Salah satu pengunjung lainnya adalah Ayu, gadis asal Indonesia. Ayu pemburu buku-buku sastra klasik.
Suatu hari Ning kembali, dia datang ke restoran Medge dan bertemu dengan Gilang. Keduanya merasa senang. Ning mengajaknya pergi ke galeri. Disana ia bertemu dengan Finn, seniman patung yang sangat dikagumi oleh Ning. Gilang menangkap tatapan Ning bukan lagi tatapan kekaguman, tapi tatapan cinta. Gilang meninggalkan Ning untuk melihat-lihat souvenir. Hujan turun lagi. Ia melihat Goldilocks berada di kerumunan orang, tetapi ketika ia mengejar, gadis itu menghilang. Gilang dikagetkan oleh kehadiran V. Ia berniat meminjam payung merah yang dipakai oleh Gilang. V berjanji akan mengembalikan payung itu dalam waktu beberapa menit, tapi setelah ditunggu berjam-jam dia tak kembali.

Gilang berniat mengganti payung itu, dia pergi ke sebuah toko payung. Pemilik toko bercerita tentang malaikat yang turun ke bersama hujan. Gilang teringat pada Goldilocks. Setelah membeli payung dengan harga selangit, V mengembalikan payung pada Gilang, ternyata payung tersebut menjadi perantara sehingga V dan istrinya rujuk kembali. Gilang yang awalnya pesimis takut ditolak Ning, jadi kembali bersemangat. Masalahnya, dulu Gilang dan Ning bersahabat dengan seorang laki-laki, dia menyukai Ning. Tapi ketika laki-laki itu menyatakan cinta, Ning malah menjauh. Gilang takut hal itu terjadi padanya.

Ketakutan itu bikin Gilang kalaf, dia mabuk. Di bar dia bertemu Mister Lowesley, rupanya Mister Lowesley juga lagi galau, soalnya dia udah nunggu Madam Ellis bertahun-tahun, sampe umurnya setengah abad. Haffff menunggu emang menyebalkan ya? :”) Meski pun udah tua, Mister Lowesley punya nyali lebih besar dari Gilang. Dia ke restoran Medge keesokan harinya dan bikin keributan. Setelah Mister Lowesley bikin kacau, dia minta maaf pada Madam Ellis, tapi Madam Ellis tetap keras, hatinya tetap untuk George (suaminya yang meninggal lima tahun lalu). Ceritanya Madam Eliis ngga bisa move on.

Hujan turun lagi, Mister Lowesley pergi entah kemana. Madam Ellis mulai khawatir, akhirnya Gilang mengantar Madam Ellis menemui Mister Lowesley ke tempat bermainnya waktu kecil. Berkat payung merah itu, Madam Ellis menerima cinta Mister Lowesley. Keyakinan Gilang akan cintanya semakin kuat. Ia bertekad untuk menyatakan cintanya pada Ning. Awalnya Ning ragu-ragu, tapi akhirnya dia menerima. Gilang merasa bersalah, ia tahu Ning nggak cinta dia. Akhirnya Gilang nggak memaksakan lagi perasaannya. Cerita nggak selesai sampe sana. Ada bagian terakhir sebelum epilog yang aku suka, yaitu pas bagian Goldilocks. Goldilocks itu bernama Angel. Ada quotes favorit yang akhirnya menyadarkan aku kalau semua orang berhak untuk bahagia dengan caranya masing-masing.

“Tidak ada yang terenggut. Setiap orang punya keajaiban cintanya sendiri. Kau hanya belum menemukannya.”

Cerita berakhir dengan bertemunya Gilang dengan Ayu. Saat itu hujan turun, mereka harus pergi ke Heatrow, akhirnya Gilang menawarkan memakai payung merah berdua. Sejak saat itu, Gilang merasa nyaman berada di dekat Ayu. Sebenernya banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari novel ini. Pertama, tentang pentingnya persahabatan. Bukan persahabatan Ning dan Gilang, tapi persahabatan Gilang dan keempat temannya. Mereka benar-benar teman yang peduli. Kedua, tentang kesabaran. Penantian Mister Lowesley yang panjang pasti dibarengi dengan kesabaran. Sekeras apapun hati orang lain, jika kita tulus mencintainya seiring berjalannya waktu, hatinya akan luluh juga. Lagi-lagi masalah waktu haha. Ya tinggal pilih aja, mau nunggu bertahun-tahun dengan rindu yang menyiksa, atau pergi dan menemukan pengganti.  Selain kesabaran, yang ketiga adalah kesetiaan. Kesetiaan juga banyak diajarkan oleh Mister Lowesley, dia memang penunggu yang tangguh.

Bacaan ini cocok buat yang baru ditinggal orang yang disayang wkwkw. Ungkapan perpisahan adalah awal dari pertemuan dibuktikan oleh novel ini. Sebenarnya kita tak perlu khawatir, cara terbaik bukan memaksakan, tapi merelakan dia bahagia. Bukankah kebahagiaan dia adalah kebahagiaanmu juga? Bullshit emang, tapi cuma keikhlasan cara kita mengobati rasa kecewa.
Demikian artikel contoh resensi buku, semoga berguna bagi pembaca sekalian.
Read more

Resensi Buku Perahu Kertas

Perahu Kertas adalah novel karya Dewi Lestari yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2009. Buku ini menceritakan seorang remaja pria yang baru lulus SMA yang selama enam tahun tinggal di Amsterdam bersama neneknya. Keenan memiliki bakat melukis yang sangat kuat, dan ia tidak punya cita-cita lain selain menjadi pelukis, tapi perjanjiannya dengan ayahnya memaksa ia meninggalkan Amsterdam dan kembali ke Indonesia untuk kuliah. Keenan diterima berkuliah di Bandung, di Fakultas Ekonomi.

Di sisi lain, ada Kugy, cewek unik cenderung eksentrik, yang juga akan berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan. Sejak kecil, Kugy menggila-gilai dongeng. Tak hanya koleksi dan punya taman bacaan, ia juga senang menulis dongeng. Cita-citanya hanya satu: ingin menjadi juru dongeng. Namun Kugy sadar bahwa penulis dongeng bukanlah profesi yang meyakinkan dan mudah diterima lingkungan. Tak ingin lepas dari dunia menulis, Kugy lantas meneruskan studinya di Fakultas Sastra. dan novel ini sudah di baca dan di gemari oleh banyak orang terutama dari Makassar, Bandung, Jakarta, dan lain-lain.

 

Resensi Buku Perahu Kertas

Dewi Lestari atau yang bernama Dee, lahir di Bandung, 20 Januari 1976. Kiprah Dee dalam dunia kepenulisan telah membawanya ke berbagai ajang sastra  bergengsi di dalam maupun luar negeri. Beberapa prestasi dan penghargaan yang baru-baru ini diperolehnya antara lain: Top 88 Most Influential Women in Indonesia (Globe Indonesia), The Most Outstanding Woman 2009(Kementrian Pemberdayaan Perempuan & Kantor Berita Antara). Nama Dee juga muncul sebagai peringkat pertama dalam polling nasional “Penulis Perempuan Paling Dikenal di Indonesia” tahun 2009. Perahu Kertas adalah karya Dee yang keenam sesudah Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh, Supernova: Akar, Supernova: Petir, Filosofi Kopi, dan Rectoverso. Kini, Dee dan keluarga mungilnya menetap di Jakarta.

Penulis terinspirasi dari beberapa hal yang pernah ia alami seperti komik Popcornkarya Yoko Shoji, lagu Swamp Ophelia karya Emily Saliers, dan film Reality Bites. Komik Popcorn karya Yoko Shoji menginspirasi penulis untuk membuat cerita yang memiliki spirit dan menyaksikan tokoh-tokohnya bertransformasi dari remaja ingusan sampai menjadi manusia dewasa. Lagu Swamp Ophelia menginspirasi penulis untuk membuat cerita dimana kedua tokoh utamanya berdiri di dua kutub yang berlawanan dan pada akhirnya harus bertemu di segala kemustahilan. Sedangkan dilm Reality Bites menginspirasi penulis untuk memberikan ilmu kepada pembaca untuk percaya pada impian mereka.
Cerita di mulai dari seorang anak laki-laki bernama Keenan yang baru lulus SMA di Amsterdam. Keenan memiliki cita-cita menjadi pelukis seperti mamanya dulu tapi ayahnya tidak memperbolehkan Keenan untuk menjadi pelukis. Ayah Keenan menginginkan Keenan untuk kuliah di Fakultas Ekonomi untuk menggantikan posisinya di perusahaan miliknya. Dengan sangat berat hati, Keenan mengikuti keinginan ayahnya.

Tokoh utama lainnya dalam novel ini adalah Kugy. Kugy adalah seorang gadis yang juga baru lulus SMA. Kugy memiliki mimpi untuk menjadi seorang pendogeng. Kugy dan Keenan dipertemukan oleh pasangan Eko dan Noni saat Kugy, Eko, dan Noni menjemput Keenan di stasiun yang akan berkuliah di Perguruan Tinggi yang sama dengan mereka. Sebelum Keenan dan Eko pergi ke kosan mereka, mereka berteduh sebentar di kosan Noni dan Kugy setelah kehujanan. Disanalah Kugy dan Keenan saling bercerita tentang kisah mereka masing-masing. Pada saat itu Kugy meminjamkan buku dongeng buatannya kepada Keenan. Setelah tiba di kosannya, Keenan membuat ilustrasi dari buku dongeng yang Kugy buat.

Semenjak itulah mereka berempat bersahabat. Hingga akhirnya datang seorang Wanda (sepupu Noni). Noni dan Eko berniat untuk menjodohkan Keenan dengan Wanda yang seorang kurator muda. Eko, Noni, Kugy, dan Wanda menemui Keenan saat Keenan berulang tahun. Saat itulah Wanda dan Keenan betemu. Wanda tertarik dengan lukisan-lukisan Keenan dan berniat untuk memamerkannya di Galeri Warsita, galeri lukisan milik ayah Wanda.Kugy merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya saat mendengar rencana Eko dan Noni dan pada saat itulah Kugy menyadari bahwa dirinya menyukai Keenan namun Kugy juga menyadari bahwa dirinya telah mempunyai seorang kekasih benama Joshua sehingga dirinya memutuskan untuk menyibukkan dirinya dengan menjadi pengajar di Sakola Alit. Disanalah Kugy menemukan murid-murid yang cerdas dan bersemangat. Kugy-pun membuatkan sebuah dongeng mengenai murid-muridnya sendiri dengan judul “Jendral Pilik dan Pasukan Alit”.

Suatu hari, Keenan betemu dengan Kugy dan memberitahu Kugy bahwa lukisannya akan dipamerkan di Galeri Warsita. Kugy merasa senang mendengar kabar itu namun ia juga sedih karena itu berarti hubungan Keenan dengan Wanda semakin dekat. Tapi, ternyata dugaan Kugy salah, hubungan Keenan dan Wanda akhirnya berakhir. Setelah itulah kehidupan Keenan mulai tak teratur. Keenan memutuskan pergi ke Bali untuk tinggal bersama pak Wayan, teman dari ibu Keenan. Keenan sangat yakin dengan keputusannya karena setelah memutuskan untuk berhenti kuliah dan terbelinya lukisan pertamanya. Dugaaan Keenan benar, di Bali ia sangat sukses. Lukisannya semakin dikenal dan disana ia bertemu dengan Luhde Laksmi yang dengan sabar menjadi temannya selama ia tinggal disana. Sementara Kugy melanjutkan kehidupannya dengan bekerja disebuah biro iklan sebagai copy writer dan pimpinannya adalah teman dari kakak Kugy bernama Remi. Remi merupakan pimpinan yang baik dan bijaksana. Ia memberikan kesempatan kepada siapapun untuk mendapatkan proyek dengan ide yang kreatif. Hingga akhirnya Kugy mendapatkan sebuah proyek besar dan hal itu membuat teman-teman kantornya iri kepadan Kugy.

Dengan cara tak terduga hubungan Kugy dengan Remi semakin dekat dan akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih. Demikian pula dengan Keenan dan Luhde, mereka akhirnya bersama.  Suatu hari, ibu Keenan menjemputnya ke Bali karena ayah Keenan sedang sakit keras dan membutuhkan kehadiran Keenan. Semenjak itulah kehidupan Keenan berubah. Ia harus menggantikan posisi ayahnya di perusahaan. Keenan harus meninggalkan Luhde dan hobbinya. Hingga akhirnya Kugy dan Keenan dipertemukan kembali dalam acara pertunangan Noni dan Eko. Setelah iu, mereka berempat kembali berkumpul seperti dahulu. Tanpa saling mengetahui, sebenarnya Keenan mengenal Remi yang merupakan pembeli lukisan pertamanya. Bagaimanakah akhir dari cerita ini? Sebaiknya anda langsung membeli novelnya.

Kelebihan pada novel ini adalah penulis menggunakan bahsa yang mudah dimengerti dan banyak pelajaran hidup yang dapat diambil dari kisah hidup tokoh terutama tentang mimpi. Kekurangan pada novel ini adalah penulis terlalu banyak memunculkan konflik sehingga pembaca seolah menemukan titik jenuh dan dapat menebak akhir cerita. Pada akhir ceritanya-pun juga tidak dijelaskan apa yang terjadi pada kedua tokoh utamanya.

Kelemahan pada novel ini adalah penulis memberikan banyak konflik yang sedikit membingungkan. Keunggulan Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah di pahami. Penggambaran tokoh dapat secara rinci di gambarkan. Ukuran tulisan yang digunakan juga cocok untuk pembaca.
Keunikan pada novel ini adalah pada kepribadian dari kedua tokoh utama sangat unik dan menarik. Simpulan         : Penulis dapat memberikan pelajaran hidup bagi pembaca. Penulis juga dapat menceritakan dengan rinci kepribadian setiap tokoh.
Read more